Dia terbaring
Tapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata
Kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring,
Tetapi bukan tidur, sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap suci padang senja
Dunia tambah beku
Di tengah deguh suara yang menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November
Hujanpun mulai turun
Orang – orang ingin kembali memandangannya
Sambil merangkai karangan bunga
Hari itu 10 November
Hujanpun mulai turun
Orang – orang ingin kembali memandangannya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak,
wajah – wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur sayang
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata
Aku sangat muda
(Toto Sudarto Bachtiar)
Senyum bekunya mau berkata
Aku sangat muda
(Toto Sudarto Bachtiar)
Siasat Th IX, No.442 1955